Gastritis adalah kondisi yang cukup umum dialami banyak orang, sering ditandai dengan perut kembung atau nyeri ulu hati. Namun, tahukah Anda bahwa ada jenis gastritis yang jauh lebih berbahaya dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius? Gastritis erosif adalah kondisi di mana lapisan lambung mengalami peradangan dan pengikisan yang dapat berujung pada pendarahan lambung. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu gastritis erosif, penyebab, gejala, hingga langkah pencegahannya.

Apa Itu Gastritis Erosif?
Gastritis erosif adalah suatu bentuk peradangan pada lapisan lambung (mukosa) yang tidak hanya menyebabkan pembengkakan tetapi juga erosi atau pengikisan pada lapisan tersebut. Berbeda dengan gastritis biasa yang hanya menyebabkan peradangan superfisial, gastritis erosif menembus lebih dalam, merusak pembuluh darah kecil di dinding lambung, dan akhirnya dapat menyebabkan pendarahan lambung (perdarahan gastrointestinal atas).
Kondisi ini bisa berkembang secara akut (tiba-tiba dan parah) atau kronis (berkembang secara perlahan dalam waktu lama). Tanpa penanganan yang tepat, erosi dapat semakin dalam dan memperparah pendarahan.
Penyebab Utama Gastritis Erosif
Penyebab gastritis erosif umumnya berkaitan dengan faktor-faktor yang melemahkan atau merusak pelindung alami dinding lambung. Berikut adalah pemicu utamanya:
- Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS) yang Berkepanjangan: Obat seperti ibuprofen, aspirin, naproxen, dan diklofenak adalah penyebab paling umum. Obat-obatan ini menghambat produksi prostaglandin, zat yang berperan penting dalam melindungi lapisan lambung.
- Infeksi Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori): Bakteri ini merusak mukus pelindung lambung dan menyebabkan peradangan kronis yang dapat berkembang menjadi erosif.
- Stres Berat (Stress-Related Mucosal Disease): Stres fisik akut akibat operasi besar, luka bakar berat, cedera kritis, atau penyakit parah dapat memicu produksi asam lambung berlebih dan mengurangi aliran darah ke lambung, menyebabkan erosi.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan: Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan lambung, membuatnya lebih rentan terhadap asam lambung.
- Penyakit Autoimun dan Refluks Empedu.
Gejala dan Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai
Pada tahap awal, gastritis erosif mungkin tidak menunjukkan gejala yang khas. Namun, seiring terkikisnya dinding lambung, gejala akan mulai muncul:
- Nyeri perut bagian atas (ulu hati) yang terasa perih, panas, atau seperti diremas.
- Mual dan muntah, terkadang muntah darah segar (warna merah) atau darah yang sudah dicerna (berwarna kehitaman seperti kopi).
- Perut kembung, begah, dan rasa tidak nyaman setelah makan.
- Cegukan dan sendawa berlebihan.
- Perubahan warna feses: Feses menjadi berwarna hitam, lengket, dan berbau sangat menyengat (melena) akibat pendarahan di lambung.
- Rasa lelah, pucat, dan pusing akibat anemia dari kehilangan darah secara perlahan.
Catatan Penting: Muntah darah dan BAB berwarna hitam adalah keadaan darurat medis. Jika Anda mengalami gejala ini, segera cari pertolongan medis.
Komplikasi Berbahaya: Dari Anemia hingga Syok
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, gastritis erosif dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa:
- Pendarahan Gastrointestinal: Komplikasi utama dan paling berbahaya. Pendarahan bisa terjadi secara perlahan (kronis) atau massive (akut).
- Anemia Defisiensi Besi: Pendarahan kronis yang terus-menerus akan mengurangi jumlah sel darah merah, menyebabkan anemia yang ditandai dengan lemas, pucat, dan sesak napas.
- Syok Hipovolemik: Pada kasus pendarahan akut yang banyak, tubuh dapat kehilangan banyak darah hingga menyebabkan tekanan darah drop drastis dan berujung pada syok. Ini adalah kondisi gawat darurat.
- Ulkus Peptikum (Tukak Lambung): Erosi yang terus menerus dapat membentuk luka yang lebih dalam (ulkus).
Diagnosis: Bagaimana Dokter Mendeteksinya?
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan diagnosis:
- Anamnesis: Menanyakan gejala, riwayat obat-obatan, pola makan, dan gaya hidup.
- Pemeriksaan Fisik: Memeriksa nyeri tekan pada perut dan tanda-tanda anemia.
- Pemeriksaan Penunjang:
- Endoskopi (Gastroskopi): Ini adalah standar emas diagnosis. Dokter memasukkan selang fleksibel berkamera melalui mulut untuk melihat langsung kondisi dinding lambung, lokasi erosi, dan sumber pendarahan. Biopsi (pengambilan sampel jaringan) juga bisa dilakukan untuk mengecek infeksi H. pylori.
- Tes Napas, Darah, atau Feses: Untuk mendeteksi keberadaan bakteri H. pylori.
- Tes Darah Lengkap: Untuk memeriksa ada tidaknya anemia.
- Tes Feses: Untuk mendeteksi darah samar dalam feses.
Pilihan Pengobatan Gastritis Erosif
Pengobatan difokuskan untuk mengatasi penyebab, mengurangi asam lambung, menyembuhkan erosi, dan mencegah komplikasi.
- Menghentikan Pemicu: Berhenti mengonsumsi OAINS atau alkohol adalah langkah pertama dan terpenting.
- Obat-Obatan:
- Antasida: Untuk menetralisir asam lambung dengan cepat.
- Penghambat Reseptor H2 (H2RA): Seperti ranitidin atau famotidin, untuk mengurangi produksi asam.
- Penghambat Pompa Proton (PPI): Seperti omeprazole, lansoprazole, atau pantoprazole. Ini adalah obat paling efektif untuk mengurangi asam lambung dan memungkinkan penyembuhan erosi.
- Sitoprotektif: Seperti sukralfat, yang membentuk lapisan pelindung di atas erosi.
- Antibiotik: Jika penyebabnya adalah infeksi H. pylori, terapi antibiotik kombinasi wajib diberikan.
- Transfusi Darah: Diperlukan jika pendarahan menyebabkan anemia yang parah.
- Tindakan Endoskopi: Pada kasus pendarahan aktif selama endoskopi, dokter dapat melakukan tindakan untuk menghentikan pendarahan, seperti suntik obat, cauterisasi (pembakaran), atau kliping.
Pencegahan: Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati
Menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci mencegah gastritis erosif:
- Hati-hati dengan Obat Pereda Nyeri: Jika harus mengonsumsi OAINS dalam jangka panjang, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan PPI bersamaan atau menyarankan obat jenis lain.
- Kelola Stres: Lakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga teratur.
- Batasi atau Hindari Alkohol: Tidak mengonsumsi alkohol adalah pilihan terbaik.
- Terapkan Pola Makan Sehat:
- Makan porsi kecil namun sering.
- Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak berlebihan.
- Kurangi konsumsi kafein (kopi, teh, soda).
- Perbanyak serat dari buah dan sayur.
- Jangan Merokok: Rokok dapat memperparah kerusakan pada lapisan lambung.
- Segera Obati Infeksi H. pylori: Jika didiagnosis, ikuti pengobatan hingga tuntas.
Kesimpulan
Gastritis erosif bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Kerusakan yang terjadi pada dinding lambung dapat berprogres menjadi pendarahan serius yang mengancam nyawa. Kenali gejalanya, waspada terhadap penyebabnya (terutama penggunaan obat pereda nyeri dan stres), dan segera konsultasi ke dokter jika mengalami tanda-tanda seperti nyeri ulu hati yang tidak membaik atau, yang lebih kritis, muntah darah dan BAB hitam. Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat, gastritis erosif dapat diobati dan disembuhkan, serta tentu saja dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat.