Toilet training adalah proses penting dalam perkembangan anak, di mana mereka belajar menggunakan toilet sendiri. Namun, banyak orang tua bingung menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulainya. Artikel ini akan membahas tanda-tanda kesiapan anak, tips sukses toilet training, dan cara menghadapi tantangannya.

Tanda Anak Siap Toilet Training
Setiap anak memiliki waktu perkembangan yang berbeda, tetapi umumnya mereka siap toilet training antara usia 18 bulan hingga 3 tahun. Berikut beberapa tanda si kecil siap:
- Menunjukkan Ketertarikan pada Toilet – Anak mulai penasaran dengan kebiasaan orang tua atau saudara yang menggunakan toilet.
- Bisa Mengomunikasikan Kebutuhan – Anak bisa memberi tahu ketika ingin buang air kecil atau besar.
- Popok Tetap Kering Beberapa Jam – Menandakan anak mulai bisa menahan buang air.
- Mengikuti Instruksi Sederhana – Anak dapat memahami dan mengikuti perintah seperti “duduk di toilet”.
- Tidak Nyaman dengan Popok Kotor – Anak mulai rewel ketika popok basah atau kotor.
Tips Sukses Toilet Training
Agar proses toilet training berjalan lancar, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
✅ Kenalkan Konsep Toilet Sejak Dini – Gunakan buku cerita atau video edukasi tentang toilet training.
✅ Gunakan Potty Chair – Pilih kursi toilet kecil yang nyaman dan menarik bagi anak.
✅ Buat Rutinitas – Ajak anak duduk di toilet setelah bangun tidur, sebelum mandi, atau setelah makan.
✅ Berikan Pujian – Apresiasi setiap keberhasilan anak untuk memotivasi mereka.
✅ Hindari Memaksa – Jika anak belum siap, beri waktu dan coba lagi beberapa minggu kemudian.
Tantangan dalam Toilet Training & Solusinya
Beberapa masalah umum yang mungkin terjadi:
- Anak Takut ke Toilet → Ciptakan suasana menyenangkan, seperti memasang stiker favorit di potty chair.
- Sering “Kecolongan” → Tetap sabar dan ingatkan anak secara konsisten.
- Mundur ke Kebiasaan Lama → Biasanya terjadi karena stres atau perubahan lingkungan. Berikan dukungan emosional.
Kesimpulan
Waktu ideal memulai toilet training berbeda untuk setiap anak. Kuncinya adalah kesabaran dan konsistensi. Jika anak belum menunjukkan tanda siap, jangan dipaksakan. Dengan pendekatan yang tepat, anak akan lancar menggunakan toilet sendiri.