Stonehenge Rahasia Batu Raksasa dari Zaman Neolitik

Stonehenge adalah salah satu monumen prasejarah paling ikonik di dunia. Terletak di Wiltshire, Inggris, struktur batu raksasa ini telah memicu perdebatan di kalangan arkeolog, sejarawan, dan pecinta misteri selama berabad-abad. Dibangun pada zaman Neolitik (sekitar 3000–2000 SM), Stonehenge masih menyimpan banyak teka-teki yang belum terpecahkan.

Stonehenge

Bagaimana manusia purba membangunnya tanpa teknologi modern? Apa tujuan sebenarnya? Artikel ini akan mengupas sejarah, teori, dan fakta menarik tentang Stonehenge.


Sejarah Stonehenge: Dari Pembangunan hingga Masa Kini

Stonehenge tidak dibangun dalam satu waktu, melainkan melalui beberapa fase selama ribuan tahun:

Fase Pembangunan Stonehenge

  1. Fase Awal (3100 SM): Lingkaran parit dan tanggul (henge) pertama kali dibentuk. Batu-batu kecil (bluestones) mungkin sudah mulai dipindahkan dari Wales.
  2. Fase Utama (2600–2400 SM): Batu Sarsen (batu raksasa seberat 25–50 ton) didirikan membentuk struktur trilithon (dua batu tegak dengan satu batu di atasnya).
  3. Fase Akhir (hingga 1600 SM): Batu-batu diatur ulang, dan situs ini digunakan sebagai tempat ritual.

Asal Usul Batu Stonehenge

  • Batu Sarsen: Berasal dari Marlborough Downs, sekitar 32 km dari Stonehenge.
  • Bluestones: Dibawa dari Pegunungan Preseli, Wales, sekitar 250 km jauhnya! Bagaimana manusia purba memindahkannya masih menjadi misteri.

Teori Tujuan Pembangunan Stonehenge

Stonehenge diperkirakan memiliki berbagai fungsi, antara lain:

1. Observatorium Astronomi

  • Beberapa batu sejajar dengan titik balik matahari (solstice), menunjukkan bahwa Stonehenge mungkin digunakan sebagai kalender kuno.
  • Pada 21 Juni (summer solstice), matahari terbit tepat di atas “Heel Stone”, menarik ribuan pengunjung setiap tahun.

2. Tempat Pemujaan & Ritual

  • Banyak tulang manusia ditemukan di sekitar Stonehenge, menunjukkan bahwa situs ini mungkin digunakan untuk pemakaman atau upacara keagamaan.

3. Tempat Penyembuhan

  • Beberapa arkeolog percaya bahwa bluestones dianggap memiliki kekuatan magis untuk penyembuhan.

4. Simbol Kekuatan Politik

  • Pembangunannya membutuhkan kerja sama ribuan orang, menunjukkan bahwa Stonehenge mungkin simbol kekuasaan bagi penguasa zaman itu.

Bagaimana Stonehenge Dibangun? Teknologi Zaman Neolitik

Tanpa roda atau logam, bagaimana manusia purba mengangkut dan mendirikan batu seberat puluhan ton? Beberapa teori meliputi:

  • Penggunaan Kayu Gelinding & Sledge: Batu ditarik menggunakan tali dan kayu gelinding.
  • Pengungkit & Tumpukan Tanah: Tanah ditimbun untuk mendorong batu ke posisi tegak.
  • Perahu & Sungai: Bluestones dari Wales mungkin diangkut melalui sungai dan laut.

Fakta Menarik tentang Stonehenge

  • Batu yang Hilang: Beberapa batu Stonehenge telah dicuri atau hancur seiring waktu.
  • Situs Warisan Dunia UNESCO: Ditetapkan pada 1986.
  • Legenda Raja Arthur: Mitos menyebutkan bahwa Merlin si penyihir yang membangun Stonehenge.
  • Stonehenge Bukan Sendirian: Ada ratusan lingkaran batu serupa di Eropa, tetapi Stonehenge yang paling terkenal.

Kesimpulan: Misteri yang Abadi

Stonehenge tetap menjadi salah satu situs arkeologi paling misterius di dunia. Meskipun banyak teori yang mencoba menjelaskan tujuannya, tidak ada yang bisa memastikan dengan pasti mengapa dan bagaimana monumen ini dibangun.

Apakah Stonehenge observatorium kuno, tempat pemujaan, atau simbol kekuatan? Jawabannya mungkin kombinasi dari semuanya. Satu hal yang pasti: Stonehenge adalah bukti kecerdasan dan ketekunan manusia Neolitik.

Tertarik mengunjungi Stonehenge? Situs ini terbuka untuk umum, tetapi pastikan memesan tiket terlebih dahulu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *