Perawatan keratin telah menjadi tren dalam dunia kecantikan selama beberapa tahun terakhir. Dijuluki sebagai “penyelamat” bagi pemilik rambut keriting, kering, dan susah diatur, perawatan ini menjanjikan rambut yang lebih lurus, halus, dan berkilau hanya dalam beberapa jam. Namun, di balik manfaat instannya, muncul pertanyaan penting: apakah perawatan rambut dengan keratin benar-benar aman?

Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang perawatan keratin, mulai dari pengertian, manfaat, hingga kontroversi dan risikonya. Dengan informasi yang lengkap, Anda bisa memutuskan apakah perawatan ini cocok untuk Anda.
Apa Itu Perawatan Keratin?
Keratin adalah protein alami yang menjadi struktur utama rambut, kuku, dan lapisan luar kulit kita. Protein inilah yang memberikan kekuatan, elastisitas, dan kilau pada rambut. Namun, seiring waktu, karena paparan panas, sinar matahari, pewarnaan, dan polusi, keratin alami di rambut bisa terkikis. Hal ini menyebabkan rambut menjadi kusut, kering, berombak, dan rapuh.
Perawatan keratin bekerja dengan cara mengisi kembali kekosongan dan kerusakan pada kutikula rambut dengan lapisan keratin sintetis. Proses ini melibatkan pengaplikasian cairan keratin yang kaya protein ke setiap helai rambut, lalu “disegel” menggunakan catokan panas bersuhu tinggi. Hasilnya, rambut tampak lebih halus, lembut, dan mudah diatur karena kutikulanya yang rata.
Manfaat Perawatan Keratin yang Ditawarkan
Tidak heran perawatan ini begitu digemari, karena manfaatnya terlihat nyata dan instan:
- Meluruskan Rambut Secara Semi-Permanen: Bagi pemilik rambut keriting atau bergelombang, perawatan ini bisa membuat rambut lebih lurus tanpa harus meluruskan secara permanen (rebonding). Hasilnya terlihat lebih natural.
- Mengurangi Volume dan Kusut: Rambut yang tebal dan “liar” menjadi lebih patuh dan mudah ditata.
- Menambah Kilau Ekstra: Lapisan keratin yang halus memantulkan cahaya dengan lebih baik, sehingga rambut tampak sehat dan berkilau.
- Memperbaiki Rambut Rusak: Treatment ini efektif menutupi kutikula rambut yang rusak, membuat rambut bercabang dan kering terlihat lebih sehat.
- Praktis dan Menghemat Waktu: Dengan rambut yang sudah halus dan tidak mudah kusut, waktu untuk menata rambut di pagi hari menjadi jauh lebih singkat.
Kontroversi dan Risiko Keamanan Perawatan Keratin
Inilah bagian paling kritis yang perlu diperhatikan. Keamanan perawatan keratin banyak diperdebatkan karena kandungan bahan kimia dalam beberapa formulasi produknya.
1. Kandungan Formalin (Formaldehyde)
Ini adalah isu utama yang mengkhawatirkan. Banyak produk perawatan keratin, terutama yang memberikan efek pelurusan maksimal, mengandung formalin atau bahan pelepaskannya (seperti methylene glycol, formalin dalam bentuk cair).
- Apa Bahayanya? Formalin adalah gas beracun yang diklasifikasikan sebagai karsinogen (zat pemicu kanker) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saat catokan panas diaplikasikan untuk menyegel keratin, gas formalin dilepaskan ke udara dan bisa terhirup oleh klien, stylist, dan orang di sekitar salon.
- Efek Jangka Pendek: Iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru; menyebabkan batuk, pusing, dan mual. Bagi penderita asma atau alergi, efeknya bisa lebih parah.
- Risiko Jangka Panjang: Paparan formalin dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu dan masalah pernapasan.
2. Kerusakan Rambut akibat Panas Berlebih
Proses penyegelan dengan catokan bersuhu sangat tinggi (bisa mencapai 230°C) berisiko merusak rambut jika tidak dilakukan oleh tangan yang ahli. Panas berlebihan dapat memecah ikatan protein rambut, membuatnya kering, rapuh, dan justru patah.
3. Efek Samping pada Kulit Kepala
Beberapa orang melaporkan iritasi, gatal-gatal, atau sensasi terbakar pada kulit kepala setelah perawatan, terutama jika produknya mengandung bahan kimia keras.
Lantas, Apakah Perawatan Keratin Aman?
Jawabannya adalah: bisa aman, dengan syarat tertentu. Risiko utama berasal dari kandungan formalin. Oleh karena itu, kunci keamanannya terletak pada:
- Memilih Salon yang Terpercaya: Tanyakan dengan jelas produk keratin apa yang mereka gunakan. Salon yang baik akan terbuka mengenai komposisi produknya dan menggunakan produk formalin-free atau low-chemical.
- Memastikan Ventilasi yang Baik: Pastikan salon memiliki sirkulasi udara yang sangat baik, atau bahkan menggunakan alat exhaust khusus untuk menyedot uap kimia selama proses pemanasan.
- Berkonsultasi dengan Stylist Profesional: Stylist yang berpengalaman akan menyesuaikan jenis perawatan dengan kondisi rambut Anda dan menerapkan produk dengan cara yang meminimalisir risiko.
Alternatif dan Tips Perawatan Pasca-Keratin
Jika Anda memutuskan untuk melakukan perawatan keratin, berikut tips sebelum dan sesudahnya:
- Sebelum Treatment: Lakukan strand test (uji pada sehelai rambut) untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.
- Setelah Treatment: Gunakan sampo dan kondisioner bebas sulfat (sulfate-free). Sulfat dapat membersihkan lapisan keratin dengan cepat, sehingga membuat hasilnya tidak tahan lama.
- Hindari Mengikat Rambut: Jangan mengikat rambut atau menggunakan penjepit selama minimal 3 hari setelah perawatan untuk menghindari bekas.
- Alternatif Alami: Untuk perawatan keratin yang lebih alami, carilah produk yang menggunakan bahan seperti cystine, collagen, atau silk protein sebagai pengganti keratin sintetis. Meski hasilnya mungkin tidak sekuat yang mengandung formalin, risikonya jauh lebih rendah.
Kesimpulan
Perawatan rambut dengan keratin menawarkan solusi instan untuk mendapatkan rambut halus dan berkilau. Namun, di balik manfaatnya, tersimpan risiko kesehatan yang serius jika produk yang digunakan mengandung formalin.
Kunci utama adalah menjadi konsumen yang cerdas. Lakukan riset, pilih salon profesional yang menggunakan produk bebas formalin, dan pastikan prosedur keselamatan di salon terjaga. Jika Anda memiliki riwayat kesehatan tertentu atau sangat sensitif terhadap bahan kimia, pertimbangkan untuk mencari alternatif perawatan rambut lainnya yang lebih alami. Keindahan rambut penting, tetapi kesehatan tubuh Anda adalah yang utama.