Apa Itu Rematik dan Arthritis?

Rematik dan arthritis adalah kondisi peradangan sendi yang menyebabkan nyeri, kaku, dan pembengkakan. Meski sering dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan:
- Rematik (Rheumatism): Istilah umum untuk nyeri sendi atau otot, sering dikaitkan dengan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis.
- Arthritis: Peradangan sendi yang mencakup osteoarthritis (pengapuran sendi) dan rheumatoid arthritis (autoimun).
Salah satu cara mengelola gejala rematik dan arthritis adalah dengan menghindari makanan pemicu peradangan. Berikut daftar pantangannya!
Daftar Makanan Pantangan untuk Penderita Rematik dan Arthritis
1. Makanan Tinggi Gula
Gula rafinasi dan pemanis buatan memicu pelepasan sitokin, protein penyebab peradangan. Contoh makanan tinggi gula:
- Minuman bersoda
- Kue, permen, dan es krim
- Sirup jagung tinggi fruktosa
Efek: Memperburuk nyeri sendi dan meningkatkan risiko obesitas, yang memberi tekanan lebih pada sendi.
2. Daging Merah dan Olahan
Daging merah (sapi, kambing) dan daging olahan (sosis, nugget, bacon) mengandung purin dan lemak jenuh yang memicu peradangan.
Efek: Meningkatkan kadar asam urat, memperparah arthritis gout (asam urat).
3. Makanan Tinggi Garam (Natrium)
Kelebihan garam menyebabkan retensi air dan meningkatkan risiko peradangan sendi. Contoh makanan tinggi garam:
- Makanan cepat saji
- Keripik dan snack kemasan
- Makanan kaleng
Efek: Memicu pembengkakan sendi dan kekakuan.
4. Produk Susu Tinggi Lemak
Susu, keju, dan yogurt tinggi lemak mengandung protein kasein yang bisa memicu peradangan pada sebagian orang.
Efek: Beberapa penderita arthritis melaporkan gejala memburuk setelah konsumsi susu. Alternatif: susu almond atau kedelai.
5. Minyak Nabati yang Diproses
Minyak jagung, kedelai, dan bunga matahari mengandung asam lemak omega-6 berlebihan, yang memicu peradangan jika tidak seimbang dengan omega-3.
Efek: Memperburuk nyeri sendi. Ganti dengan minyak zaitun atau minyak kelapa.
6. Makanan yang Digoreng
Gorengan mengandung lemak trans dan advanced glycation end products (AGEs) yang meningkatkan peradangan.
Efek: Mempercepat kerusakan jaringan sendi.
7. Alkohol dan Kafein Berlebihan
Alkohol meningkatkan asam urat, sedangkan kafein berlebihan dapat mengurangi kepadatan tulang.
Efek: Memperparah gejala arthritis dan rematik.
Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Rematik dan Arthritis
Selain menghindari makanan di atas, konsumsi makanan anti-inflamasi seperti:
- Ikan berlemak (salmon, sarden) kaya omega-3
- Sayuran hijau (brokoli, bayam)
- Buah beri (strawberry, blueberry)
- Kacang-kacangan (almond, kenari)
- Kunyit dan jahe (anti-peradangan alami)
Kesimpulan
Menghindari makanan pantangan rematik dan arthritis dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri sendi. Kombinasikan dengan pola hidup sehat, olahraga ringan, dan konsultasi dokter untuk perawatan optimal.
Baca juga:
- Cara Alami Redakan Nyeri Rematik
- Perbedaan Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
Dengan menghindari makanan pemicu peradangan, penderita rematik dan arthritis bisa hidup lebih nyaman dan aktif. Semoga bermanfaat!