Pernahkah Anda merasa tangan atau kaki kebas, kesemutan, atau seperti tertusuk jarum? Hati-hati, bisa jadi itu adalah tanda neuropati. Neuropati, atau lebih tepatnya neuropati perifer, adalah istilah medis untuk kondisi kerusakan atau gangguan pada saraf tepi. Sistem saraf tepi ini bertugas menghubungkan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke seluruh tubuh. Ketika saraf-saraf ini rusak, sinyal yang dikirimkan menjadi kacau, menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu.

Memahami penyebab neuropati sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat. Berikut adalah berbagai faktor yang dapat menjadi pemicu kerusakan saraf tepi.
1. Penyakit Diabetes (Neuropati Diabetik)
Ini adalah penyebab neuropati perifer yang paling umum. Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat merusak dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang menyalurkan oksigen dan nutrisi ke saraf. Akibatnya, saraf kekurangan pasokan dan akhirnya rusak, dimulai dari ujung jari kaki dan tangan. Sekitar lebih dari 50% penderita diabetes dapat mengalami neuropati.
2. Kekurangan Vitamin
Tubuh memerlukan vitamin tertentu untuk menjaga kesehatan saraf. Kekurangan vitamin, khususnya vitamin B1 (tiamin), B6, B12, dan vitamin E, dapat menyebabkan neuropati. Vitamin B12 memegang peran kritis dalam pembentukan mielin (selubung saraf). Defisiensi vitamin ini sering ditemukan pada orang lanjut usia, vegetarian, atau penderita gangguan penyerapan nutrisi.
3. Kondisi Autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk jaringan saraf. Beberapa penyakit autoimun yang dapat menyebabkan neuropati antara lain:
- Guillain-Barré Syndrome: Menyerang saraf secara tiba-tiba dan parah.
- Lupus: Peradangan kronis yang dapat memengaruhi berbagai organ, termasuk saraf.
- Rheumatoid Arthritis: Peradangan sendi yang juga dapat berdampak pada sistem saraf.
- Vaskulitis: Peradangan pembuluh darah yang mengganggu aliran darah ke saraf.
4. Infeksi
Beberapa infeksi virus dan bakteri dapat menyerang jaringan saraf dan memicu neuropati perifer.
- Herpes Zoster: Reaktivasi virus cacar air yang dapat menyebabkan nyeri saraf berkepanjangan (post-herpetic neuralgia).
- HIV/AIDS: Virus HIV dapat secara langsung merusak saraf, dan pengobatannya juga memiliki efek samping neuropati.
- Lyme Disease: Penyakit yang ditularkan melalui kutu dan dapat menyebabkan peradangan saraf jika tidak diobati.
- Hepatitis B dan C: Dapat menyebabkan neuropati terkait vaskulitis.
5. Gangguan Ginjal dan Hati
- Gagal Ginjal: Penumpukan racun (uremia) dalam tubuh akibat ginjal yang tidak berfungsi dapat meracuni saraf perifer.
- Gangguan Hati: Penyakit hati kronis dapat mengubah keseimbangan kimia dalam darah dan memengaruhi fungsi saraf.
6. Faktor Keturunan (Genetik)
Beberapa jenis neuropati diturunkan dalam keluarga. Yang paling umum adalah Charcot-Marie-Tooth disease, di mana terjadi kelainan genetik yang memengaruhi saraf motorik dan sensorik, menyebabkan kelemahan otot dan atrofi, terutama di kaki dan tangan.
7. Paparan Racun (Toksin)
Paparan zat beracun tertentu dalam jangka panjang dapat merusak saraf. Zat-zat tersebut meliputi:
- Logam Berat: Seperti timbal, merkuri, dan arsen.
- Bahan Kimia Industri: Terutama pelarut organik dan insektisida.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan: Alkohol tidak hanya bersifat toksik langsung bagi saraf, tetapi juga sering menyebabkan defisiensi vitamin B1, yang memperparah kerusakan.
8. Efek Samping Obat-Obatan
Beberapa jenis obat, terutama yang digunakan untuk kemoterapi (misalnya untuk kanker), obat anti-tuberculosis, dan beberapa obat untuk mengobati HIV, memiliki efek samping yang dapat merusak saraf perifer.
9. Trauma atau Tekanan pada Saraf (Neuropati Kompresi)
Cedera fisik adalah penyebab neuropati yang umum. Hal ini bisa terjadi karena:
- Kecelakaan: Yang menyebabkan patah tulang dan menekan atau memotong saraf.
- Gerakan Berulang: Seperti dalam pekerjaan atau olahraga, yang dapat menyebabkan saraf terjepit (contoh: carpal tunnel syndrome).
- Tumor: Pertumbuhan tumor dapat memberi tekanan pada saraf di sekitarnya.
Gejala Neuropati Perifer yang Perlu Diwaspadai
Gejala neuropati sangat bervariasi, tergantung pada jenis saraf yang terkena (sensorik, motorik, atau otonom). Gejala yang paling sering dilaporkan adalah:
- Kebas atau mati rasa, terutama di tangan dan kaki.
- Rasa kesemutan atau seperti “ditusuk jarum”.
- Rasa terbakar atau nyeri tajam yang menusuk.
- Sensitif terhadap sentuhan ringan.
- Kelemahan otot dan sulit menggerakkan lengan atau kaki.
- Kram otot dan kedutan.
- Gangguan keseimbangan dan koordinasi.
Kesimpulan
Neuropati perifer bukanlah penyakit tunggal, melainkan kondisi dengan banyak sekali penyebab. Mulai dari gaya hidup seperti diabetes yang tidak terkontrol dan konsumsi alkohol, hingga faktor genetik dan penyakit autoimun. Dengan mengenali berbagai penyebab neuropati perifer di sini, Anda dapat mengambil langkah proaktif untuk mencegahnya. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigai, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Penanganan dini adalah kunci untuk mencegah kerusakan saraf lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup.