Kebiasaan menggunakan tembakau, baik dalam bentuk rokok, cerutu, dikunyah, atau tembakau tanpa asap, telah lama dikenal sebagai ancaman serius bagi kesehatan paru-paru dan jantung. Namun, dampak pertama dan paling langsung justru terjadi di dalam rongga mulut. Mulut adalah gerbang utama dimana ribuan zat kimia beracun dalam tembakau masuk ke tubuh. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai efek negatif tembakau pada kesehatan gigi dan mulut, yang seringkali diabaikan hingga kondisinya sudah parah.

Kandungan Berbahaya Tembakau yang Merusak Mulut
Sebelum membahas dampaknya, penting untuk memahami “musuh” yang dihadapi. Asap tembakau mengandung lebih dari 7.000 senyawa kimia, dengan ratusan di antaranya bersifat beracun dan sekitar 70 karsinogenik (pemicu kanker). Nikotin, tar, karbon monoksida, dan formaldehida adalah beberapa di antaranya. Zat-zat inilah yang memicu reaksi peradangan, menghambat aliran darah, dan merusak sel-sel sehat di rongga mulut.
Daftar Efek Negatif Tembakau pada Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Penyakit Periodontal (Penyakit Gusi)
Ini adalah dampak paling umum dan destruktif. Perokok memiliki risiko 2 hingga 5 kali lebih tinggi terkena penyakit gusi dibandingkan non-perokok.
- Mekanisme: Nikotin menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) di gusi, mengurangi suplai oksigen dan nutrisi. Ini melemahkan pertahanan gusi terhadap bakteri.
- Gejala: Dimulai dari gingivitis (radang gusi) dengan tanda gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah. Jika terus berlanjut, berubah menjadi periodontitis, dimana infeksi merusak tulang penyangga gigi, menyebabkan gigi goyah dan bahkan copot.
2. Kanker Mulut
Ini adalah efek paling mematikan. Pengguna tembakau memiliki risiko 10 kali lipat lebih tinggi terkena kanker mulut. Kanker dapat tumbuh di bibir, lidah, pipi, langit-langit, dan dasar mulut.
- Mekanisme: Zat karsinogen dalam tembakau secara langsung merusak DNA sel-sel mulut, memicu mutasi dan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
- Tanda Awal: Sariawan yang tidak kunjung sembuh dalam 2 minggu, bercak putih atau merah (leukoplakia dan eritroplakia), benjolan, serta mati rasa di area mulut.
3. Gigi Berlubang (Karies)
Perokok lebih rentan mengalami gigi berlubang, terutama di akar gigi.
- Mekanisme: Tembakau menciptakan lingkungan mulut yang kering (xerostomia) dengan mengurangi produksi air liur. Padahal, air liur berfungsi membersihkan sisa makanan dan menetralkan asam penyebab lubang.
4. Gigi Menguning dan Noda Coklat (Tooth Staining)
Partikel tar dan nikotin dalam asap rokok sangat mudah menempel pada email gigi, membentuk noda kuning hingga coklat yang sulit dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.
5. Halitosis (Bau Mulut Kronis)
Bau mulut pada perokok bersifat kronis dan khas. Ini disebabkan oleh akumulasi ratusan senyawa kimia dari asap yang tertinggal di mulut dan paru-paru, serta diperparah oleh kondisi mulut kering dan infeksi gusi.
6. Penumpukan Plak dan Karang Gigi
Racun dalam tembakau mengubah komposisi air liur, membuat plak bakteri lebih mudah terbentuk dan mengeras menjadi karang gigi (tartar) yang menjadi sarang bakteri.
7. Gangguan Penyembuhan Luka
Setelah pencabutan gigi, operasi mulut, atau implant gigi, proses penyembuhan pada perokok jauh lebih lambat dan berisiko tinggi mengalami komplikasi.
- Mekanisme: Aliran darah yang terhambat oleh nikotin membuat suplai sel-sel imun dan nutrisi untuk memperbaiki jaringan menjadi tidak optimal.
8. Gangguan Indera Perasa dan Penciuman
Perokok sering mengeluh kemampuan mereka untuk mengecap rasa (seperti manis dan asin) dan mencium bau menjadi berkurang atau berubah.
9. Oral Thrush (Infeksi Jamur)
Perokok lebih rentan terkena infeksi jamur Candida albicans di mulut. Kondisi ini ditandai dengan bercak putih yang dapat dikerok di lidah atau pipi bagian dalam.
10. Smoker’s Melanosis
Ditandai dengan munculnya bercak kehitaman atau kecoklatan pada gusi, pipi bagian dalam, atau langit-langit mulut akibat stimulasi produksi melanin oleh tembakau.
Tips Memulihkan dan Melindungi Kesehatan Mulut bagi Pengguna Tembakau
- Berhenti Merokok/Sebab Tembakau: Ini adalah solusi paling efektif. Dalam hitungan minggu, sirkulasi darah membaik, risiko infeksi menurun, dan proses penyembuhan dimulai.
- Rutin Menyikat Gigi dan Flossing: Gunakan pasta gigi berfluoride dan sikat gigi berbulu lembut. Flossing sangat penting untuk membersihkan sela gigi yang menjadi sarang plak.
- Pembersihan Karang Gigi Profesional: Lakukan scaling (pembersihan karang gigi) ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Ini membantu menghilangkan noda dan karang yang tidak bisa dibersihkan sendiri.
- Pemeriksaan Kanker Mulut Rutin: Lakukan pemeriksaan menyeluruh ke dokter gigi minimal setahun sekali. Dokter gigi terlatih untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker mulut.
- Jaga Hidrasi: Minum air putih yang cukup untuk memerangi mulut kering dan membantu membersihkan sisa-sisa zat kimia.
- Diet Sehat: Kurangi makanan manis dan asam. Perbanyak konsumsi buah dan sayur kaya serit dan antioksidan.
Kesimpulan
Efek negatif tembakau pada kesehatan gigi dan mulut sangat luas, nyata, dan berbahaya. Dari masalah kosmetik seperti gigi kuning hingga penyakit mematikan seperti kanker mulut, semuanya mengintai para pengguna tembakau. Mulut adalah cerminan kesehatan tubuh secara keseluruhan, dan merusaknya dengan tembakau berarti membuka pintu bagi berbagai masalah sistemik. Langkah pertama untuk mencegah dan memulihkan kerusakan ini adalah dengan menghentikan kebiasaan tersebut dan melakukan perawatan gigi dan mulut yang konsisten dan profesional. Jangan tunggu sampai sakit, kunjungi dokter gigi Anda sekarang juga untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.