Masturbasi adalah topik yang sering diselimuti rasa malu dan stigma, padahal ini adalah praktik alami dan sangat umum. Secara medis, masturbasi justru diakui memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Dengan memahami fakta-fakta ilmiah di baliknya, kita dapat menghilangkan mitos dan melihatnya dari perspektif yang lebih sehat dan positif.

Apa saja manfaat kesehatan dari masturbasi? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Pelepas Stres dan Penambah Suasana Hati yang Alami
Saat Anda masturbasi, tubuh melepaskan sejumlah hormon “kebahagiaan”, seperti:
- Endorfin: Bertindak sebagai pereda nyeri alami dan pencipta perasaan senang.
- Dopamin: Hormon yang terkait dengan sistem reward otak, meningkatkan motivasi dan perasaan bahagia.
- Oksitosin: Sering disebut “hormon peluk”, yang menimbulkan perasaan tenang, terhubung, dan mengurangi kecemasan.
Kombinasi hormon-hormon ini bekerja sama untuk meredakan ketegangan, melawan perasaan stres, dan secara signifikan meningkatkan mood Anda. Ini adalah cara tubuh untuk merilekskan diri secara alami.
2. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Pelepasan hormon oksitosin dan endorfin pasca-orgasme memiliki efek menenangkan pada sistem saraf. Perasaan relaksasi yang dalam inilah yang dapat memudahkan Anda untuk tertidur dan memasuki fase tidur yang lebih berkualitas. Bagi banyak orang, masturbasi sebelum tidur adalah ritual yang efektif untuk mengusir insomnia dan mendapatkan istirahat malam yang baik.
3. Meningkatkan Kesehatan dan Fungsi Seksual
Masturbasi adalah bentuk eksplorasi diri yang penting. Dengan melakukannya, Anda dapat:
- Mempelajari Tubuh Sendiri: Anda akan memahami apa yang Anda sukai, di mana titik-titik sensitif Anda, dan jenis rangsangan seperti apa yang memicu orgasme. Pengetahuan ini sangat berharga untuk kehidupan seksual yang lebih memuaskan dengan pasangan.
- Melatih Otot Panggul: Saat mencapai orgasme, otot-otot di area panggul (termasuk PC muscle) akan berkontraksi. Otot-otot ini berperan dalam kekuatan orgasme dan, pada pria, membantu mengontrol ejakulasi.
- Mengatasi Disfungsi Seksual: Bagi beberapa orang, masturbasi dapat menjadi latihan untuk mengatasi masalah seperti orgasme yang tertunda atau kesulitan mencapai orgasme.
4. Meredakan Nyeri Haid dan Kram
Bagi wanita, orgasme (baik melalui masturbasi maupun hubungan seksual) dapat membantu meredakan kram menstruasi. Kontraksi otot di rahim selama orgasme diikuti oleh relaksasi, yang dapat mengurangi rasa sakit. Selain itu, pelepasan endorfin bertindak sebagai pereda nyeri alami, memberikan efek yang mirip dengan obat penghilang rasa sakit ringan.
5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas seksual yang teratur (termasuk masturbasi) dengan peningkatan sistem imun. Pelepasan hormon seperti endorfin dan oksitosin diduga dapat memberikan efek positif pada sel-sel kekebalan tubuh, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
6. Menjaga Kesehatan Organ Intim
- Pada Pria: Ejakulasi secara teratur melalui masturbasi dapat membantu membersihkan saluran kemih dari bakteri, mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK). Pada pria yang lebih tua, hal ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat, meski temuan ini masih menjadi perdebatan.
- Pada Wanita: Masturbasi meningkatkan aliran darah ke area vagina dan vulva, yang penting untuk menjaga kesehatan jaringan dan elastisitas. Pelumasan alami yang dihasilkan juga menjaga keseimbangan pH dan flora bakteri sehat di area intim.
Membedakan Fakta dan Mitos tentang Masturbasi
Berikut adalah beberapa mitos umum yang perlu diluruskan:
- Mitos: Masturbasi menyebabkan kebutaan, kemandulan, atau gangguan mental.
Fakta: Sama sekali tidak benar. Masturbasi adalah aktivitas yang aman dan tidak menyebabkan kondisi medis serius tersebut. - Mitos: Masturbasi dapat mengganggu hubungan seksual dengan pasangan.
Fakta: Justru, dengan memahami tubuh sendiri, Anda dapat berkomunikasi dengan lebih baik dengan pasangan tentang kebutuhan seksual Anda, yang pada akhirnya meningkatkan keintiman. - Mitos: Frekuensi masturbasi yang “terlalu sering” itu berbahaya.
Fakta: Tidak ada patokan baku. Selama tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, atau menyebabkan cedera fisik, frekuensinya tergantung pada kebutuhan dan keinginan individu.
Kapan Masturbasi Perlu Diwaspadai?
Meski menyehatkan, masturbasi bisa menjadi tanda masalah jika sudah masuk dalam kategori kecanduan atau kompulsif. Tandanya antara lain:
- Mengganggu pekerjaan, sekolah, atau tanggung jawab sosial.
- Dilakukan untuk menghindari masalah atau perasaan negatif.
- Menyebabkan rasa bersalah, malu, atau distress yang besar.
- Mengakibatkan cedera fisik pada organ intim.
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog atau konselor.
Kesimpulan
Masturbasi adalah bagian normal dari perilaku manusia dan bukanlah sesuatu yang perlu ditutup-tutupi atau dirasa malu. Dari sudut pandang kesehatan, manfaatnya sangat nyata: mulai dari pereda stres, peningkat kualitas tidur, hingga pelindung kesehatan organ intim. Yang terpenting adalah melakukannya dengan sikap yang sehat, dalam batas yang wajar, dan dengan pemahaman bahwa ini adalah bentuk perawatan diri yang alami. Dengan menghilangkan stigma, kita dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih bahagia.