Perbedaan Rematik dan Asam Urat: Jangan Sampai Keliru!

Banyak orang mengira rematik dan asam urat adalah penyakit yang sama karena sama-sama menyerang sendi dan menyebabkan nyeri. Padahal, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan cara penanganan yang berbeda. Kesalahan diagnosis bisa berakibat pada pengobatan yang tidak tepat, sehingga gejala justru memburuk.

Rematik dan Asam Urat

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan rematik dan asam urat, mulai dari definisi, gejala, faktor risiko, hingga cara mengobatinya. Dengan pemahaman yang benar, Anda bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasi nyeri sendi yang dialami.


Apa Itu Rematik dan Asam Urat?

1. Rematik (Rheumatoid Arthritis)

Rematik adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi sehat, menyebabkan peradangan kronis. Kondisi ini bersifat progresif dan dapat merusak tulang serta jaringan sekitar sendi jika tidak ditangani.

2. Asam Urat (Gout Arthritis)

Asam urat terjadi akibat penumpukan kristal asam urat (uric acid) di sendi, terutama di jempol kaki, lutut, atau pergelangan tangan. Kondisi ini dipicu oleh kadar asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia) dan sering terkait dengan pola makan tinggi purin.


Perbedaan Gejala Rematik dan Asam Urat

AspekRematik (Rheumatoid Arthritis)Asam Urat (Gout Arthritis)
PenyebabAutoimun (sistem imun menyerang sendi)Penumpukan kristal asam urat
Nyeri SendiKaku dan nyeri simetris (kedua sisi tubuh)Nyeri tajam, sering di satu sendi (misal jempol kaki)
Waktu NyeriLebih buruk di pagi hari atau setelah lama diamSerangan mendadak, sering malam hari
PembengkakanSendi bengkak, hangat, dan kakuBengkak merah, panas, sangat nyeri
DurasiKronis (berlangsung lama)Akut (serangan bisa hilang dalam beberapa hari)
Faktor RisikoGenetik, hormon, merokokMakanan tinggi purin (daging merah, seafood), obesitas, alkohol

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab Rematik

  • Faktor genetik
  • Gangguan sistem imun
  • Hormon (lebih sering pada wanita)
  • Kebiasaan merokok

Penyebab Asam Urat

  • Konsumsi makanan tinggi purin (daging merah, jeroan, seafood)
  • Obesitas
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Gangguan ginjal yang menghambat pembuangan asam urat

Diagnosis: Bagaimana Membedakannya?

Untuk memastikan apakah gejala yang dialami adalah rematik atau asam urat, dokter biasanya melakukan:

✅ Tes Darah

  • Rematik: Pemeriksaan faktor rheumatoid (RF) dan anti-CCP
  • Asam Urat: Pengukuran kadar asam urat dalam darah

✅ Tes Cairan Sendi (Aspirasi Sinovial)

  • Pada asam urat, akan ditemukan kristal urat di bawah mikroskop

✅ Pemeriksaan Imaging (Rontgen/USG/MRI)

  • Untuk melihat kerusakan sendi pada rematik

Cara Mengobati Rematik vs Asam Urat

1. Pengobatan Rematik

  • Obat Anti-Radang Nonsteroid (NSAID) – Mengurangi nyeri dan peradangan
  • DMARDs (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs) – Memperlambat kerusakan sendi
  • Terapi Biologis – Menargetkan sistem imun yang overaktif
  • Fisioterapi – Mempertahankan fungsi sendi

2. Pengobatan Asam Urat

  • Obat Pereda Nyeri (Kolkisin, NSAID) – Mengatasi serangan akut
  • Obat Penurun Asam Urat (Allopurinol, Febuxostat) – Mencegah serangan di masa depan
  • Diet Rendah Purin – Hindari daging merah, jeroan, alkohol
  • Minum Air Putih – Membantu mengeluarkan asam urat

Pencegahan Terbaik untuk Keduanya

  • Olahraga Teratur – Memperkuat sendi dan menjaga berat badan ideal
  • Pola Makan Sehat – Perbanyak sayur, buah, dan biji-bijian
  • Hindari Rokok & Alkohol – Memicu peradangan dan meningkatkan asam urat
  • Kontrol Rutin ke Dokter – Deteksi dini mencegah komplikasi

Kesimpulan

Meskipun sama-sama menyerang sendi, rematik dan asam urat adalah dua penyakit berbeda dengan penyebab dan penanganan yang tidak sama. Rematik bersifat autoimun dan kronis, sedangkan asam urat dipicu oleh makanan dan bisa dikendalikan dengan diet.

Jika mengalami nyeri sendi berkepanjangan, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis yang tepat. Penanganan dini akan mencegah kerusakan sendi permanen dan komplikasi serius.

Jangan sampai salah diagnosis—kenali gejalanya sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *