Rematik sering dianggap sebagai penyakit orang tua, tetapi kenyataannya, kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka yang masih berusia muda. Banyak orang mengabaikan gejala rematik karena mengira itu hanya kelelahan biasa atau nyeri otot sementara. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti kerusakan sendi permanen.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 gejala rematik yang sering diabaikan di usia muda, penyebab, dan cara mengatasinya.
1. Nyeri Sendi yang Berkepanjangan
Salah satu gejala rematik yang paling umum adalah nyeri sendi yang tidak kunjung hilang. Banyak orang muda mengira ini akibat aktivitas fisik berlebihan, tetapi jika nyeri berlangsung lebih dari 6 minggu, bisa jadi itu tanda rheumatoid arthritis (RA).
Ciri-ciri Nyeri Rematik:
- Terasa lebih parah di pagi hari
- Disertai kekakuan sendi selama 30 menit atau lebih
- Nyeri simetris (terjadi di kedua sisi tubuh, seperti kedua lutut atau pergelangan tangan)
2. Kekakuan Sendi di Pagi Hari
Jika Anda sering merasa sulit menggerakkan sendi setelah bangun tidur, ini bisa menjadi gejala rematik. Kekakuan sendi di pagi hari yang berlangsung lebih dari 30 menit adalah tanda peradangan aktif.
Perbedaan Kekakuan Biasa vs Rematik:
Kekakuan Biasa | Kekakuan Rematik |
---|---|
Hilang dalam 10-15 menit | Bertahan 30+ menit |
Terjadi setelah olahraga | Terjadi tanpa sebab jelas |
Tidak disertai pembengkakan | Sering disertai bengkak dan kemerahan |
3. Pembengkakan dan Kemerahan di Sendi
Rematik menyebabkan peradangan sendi, yang memicu pembengkakan dan kemerahan. Bagian yang sering terkena adalah:
- Pergelangan tangan
- Jari-jari tangan
- Lutut
- Pergelangan kaki
Jika pembengkakan terjadi tanpa cedera sebelumnya, segera periksakan diri ke dokter.
4. Kelelahan Ekstrem Tanpa Sebab Jelas
Selain gejala fisik, rematik juga memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan. Banyak penderita rematik muda mengeluhkan:
- Rasa lelah yang tidak hilang meski sudah istirahat
- Badan terasa lemah dan tidak bertenaga
- Sulit konsentrasi (brain fog)
Ini terjadi karena sistem imun menyerang jaringan sehat, sehingga tubuh terus-menerus melawan peradangan.
5. Mati Rasa atau Kesemutan di Tangan/Kaki
Pada beberapa kasus, rematik bisa menekan saraf dan menyebabkan:
- Kesemutan
- Mati rasa
- Sensasi terbakar
Kondisi ini disebut neuropati perifer dan sering terjadi pada penderita rheumatoid arthritis lanjut.
Penyebab Rematik di Usia Muda
Faktor risiko rematik di usia muda meliputi:
✔ Faktor genetik (riwayat keluarga)
✔ Gaya hidup tidak sehat (merokok, kurang gerak)
✔ Infeksi virus/bakteri yang memicu autoimun
✔ Hormon tidak seimbang (lebih sering pada wanita)
Cara Mengatasi Gejala Rematik
1. Periksakan ke Dokter
Diagnosis dini melalui tes darah (RF, anti-CCP) dan pencitraan (X-ray, MRI) membantu mencegah kerusakan sendi.
2. Terapi Obat
- NSAID (ibuprofen) untuk mengurangi nyeri
- DMARDs (methotrexate) untuk memperlambat penyakit
- Kortikosteroid untuk peradangan berat
3. Perubahan Gaya Hidup
- Olahraga low-impact (renang, yoga)
- Diet anti-inflamasi (kurangi gula, perbanyak omega-3)
- Manajemen stres (meditasi, tidur cukup)
Kesimpulan
Rematik bukan hanya penyakit orang tua—gejalanya bisa muncul di usia muda dan sering diabaikan. Jika Anda mengalami nyeri sendi berkepanjangan, kekakuan pagi hari, pembengkakan, kelelahan ekstrem, atau kesemutan, segera konsultasikan ke dokter. Deteksi dini dan penanganan tepat dapat mencegah komplikasi serius di masa depan.
Jangan tunggu sampai parah! Kenali gejalanya sekarang dan lakukan tindakan pencegahan.
FAQ
Q: Apakah rematik bisa sembuh total?
A: Belum ada obatnya, tetapi pengobatan bisa mengontrol gejala dan mencegah kerusakan sendi.
Q: Bisakah olahraga memperburuk rematik?
A: Olahraga ringan justru membantu, tetapi hindari high-impact seperti lari atau angkat beban berat.
Q: Apa beda rematik dan asam urat?
A: Rematik bersifat autoimun, sedangkan asam urat disebabkan penumpukan kristal urat.