Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh wanita di seluruh dunia. Sayangnya, masih banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar tentang penyakit ini, sehingga dapat menghambat deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa mitos seputar kanker payudara yang perlu diluruskan dengan fakta medis yang akurat.

Mitos dan Fakta Seputar Kanker Payudara
1. Mitos: Hanya Wanita yang Bisa Terkena Kanker Payudara
Fakta: Meskipun lebih sering terjadi pada wanita, pria juga bisa terkena kanker payudara. Sekitar 1% dari total kasus kanker payudara terjadi pada pria. Faktor risiko seperti mutasi gen BRCA, obesitas, dan paparan estrogen tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada pria.
2. Mitos: Memakai Bra dengan Kawat Menyebabkan Kanker Payudara
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa pemakaian bra berkawat atau bra ketat dapat menyebabkan kanker payudara. Mitos ini muncul dari anggapan bahwa bra menghambat aliran getah bening, namun penelitian dari American Cancer Society menyatakan tidak ada kaitan antara bra dan risiko kanker.
3. Mitos: Benjolan di Payudara Selalu Berarti Kanker
Fakta: Tidak semua benjolan di payudara bersifat kanker. Sebagian besar benjolan disebabkan oleh kista, fibroadenoma, atau perubahan hormonal. Namun, setiap benjolan yang tidak biasa harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan diagnosis.
4. Mitos: Kanker Payudara Hanya Menyerang Wanita Lanjut Usia
Fakta: Meskipun risiko kanker payudara meningkat seiring usia, wanita muda juga bisa mengalaminya. Sekitar 5% kasus kanker payudara terjadi pada wanita di bawah 40 tahun. Faktor genetik dan gaya hidup dapat memengaruhi risiko ini.
5. Mitos: Riwayat Kanker Payudara di Keluarga Berarti Pasti Terkena
Fakta: Memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara memang meningkatkan risiko, tetapi tidak berarti pasti terkena. Hanya sekitar 5-10% kasus kanker payudara yang terkait dengan mutasi genetik seperti BRCA1 dan BRCA2. Pemeriksaan genetik dan skrining rutin dapat membantu deteksi dini.
6. Mitos: Menyusui Menyebabkan Kanker Payudara
Fakta: Justru sebaliknya, menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara. Menyusui membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi paparan estrogen berlebihan, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
7. Mitos: Deodoran atau Antiperspiran Menyebabkan Kanker Payudara
Fakta: Tidak ada penelitian yang meyakinkan bahwa deodoran atau antiperspiran mengandung bahan penyebab kanker. National Cancer Institute (NCI) menyatakan bahwa klaim ini hanyalah mitos belaka.
8. Mitos: Kanker Payudara Selalu Menyebabkan Rasa Sakit
Fakta: Kanker payudara pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan rasa sakit. Gejala lain yang perlu diperhatikan meliputi perubahan tekstur kulit, puting tertarik ke dalam, atau keluarnya cairan abnormal.
9. Mitos: Operasi atau Biopsi Akan Menyebarkan Kanker
Fakta: Prosedur medis seperti biopsi atau operasi tidak menyebabkan kanker menyebar. Proses ini justru penting untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
10. Mitos: Tidak Ada Cara Mencegah Kanker Payudara
Fakta: Meskipun tidak ada jaminan 100% terhindar dari kanker payudara, beberapa langkah dapat mengurangi risiko, seperti:
- Menjaga berat badan ideal
- Rutin berolahraga
- Membatasi konsumsi alkohol
- Tidak merokok
- Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan mammogram secara berkala
Kesimpulan
Banyak mitos seputar kanker payudara yang dapat menyesatkan dan menghambat deteksi dini. Penting untuk selalu memverifikasi informasi dengan sumber medis terpercaya dan berkonsultasi dengan dokter jika menemukan gejala yang mencurigakan. Deteksi dini dan pengobatan tepat waktu dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kanker payudara, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional.